Rabu, 11 Mei 2016

Perlawanan Rakyat Terhadap Jepang

Kelompok 3

Beranggotakan :

Ø Adhetya Ika  (01)
Ø Adi Warih    (02)
Ø Aditia Wahyu (03)
Ø Angga Tri    (05)
Ø Citra Aullya (10)
Ø M. Syahroni  (25)


Sikap awal rakyat terhadap kekuasaan jepang:
  -Penduduk jawa barat merasa kagum terhadap kemenangan yang telah dicapai oleh pihak jepang. Sebaliknya pihak belanda jatuh dalam pandangan rakyat. Tentara jepang dipandang sebagai pembebasan dari penjajah barat, apalagi beberapa waktu membiarkan rakyat mengibarkan bendera merah putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
  -Lalu lama kelamaan rakyat Indonesia disuruh menaati dan memuliakan kaisar        jepang,             rakyat merasa keberatan dan memberontak jepang karena keagamaanya        tersinggung

Faktor yang mempengaruhi rakyat Singaparna melakukan perlawanan yaitu :
-Jepang telah berlaku sewenang-wenang terhadap rakyat
-Jepang memaksa rakyat singaparna untuk melakukan seikeirei (penghormatan kepada kaisar jepang    yang dianggap dewa).
-Adanya kewajiban menyerahkan beras kepada jepang pada setiap panen sebanyak 2 kwintal
-Terjadinya penipuan terhadap wanita wanita dan gadis gadis yang dijanjikan sekolah di Tokyo.

Perlawanan Rakyat Singaparna:
         perlawanan Singaparna dipimpim oleh K.H. Zainal Mustafa, ia merupakan pemimpin pesantren Sukamnah di Singaparna, Tasikmalaya (Jawa Barat). Perlawanan dilatar belakangi oleh seikeirei, hal tsb. Membuat rakyat geram. Pemimpin pondok pesantren  K.H. Zainal Mustafa melarang masyarakat untuk tidak melakukan seikeirei, karena perbuatan tersebut sama saja perbuatan yang menyekutukan Tuhan.
       Adapun upaya yang dilakukan K.H. Zainal Mustafa untuk menghindari masyarakatnya dari tindakan seikeirei yaitu dengan mempertebal keyakinan dan mengajarkan bela diri silat.
              Dengan melihat upaya masyarakat untuk tetap menolak kebijakan jepang tersebut, militer jepang pun mengambil tindakan tegas. Dengan mengirimkan pasukannya pada tanggal 25 Februari 1944 untuk menyerang daerah sukamnah dan untuk menangkap K.H. Zainal Mustafa. Karena serangan yang mendadak yang telah dilakukan oleh militer jepang, maka perang antara dua pihak tsb. tidak dapat dihindarkan lagi. Namun, peperangan tsb, dimenangkan oleh pihak jepang, hingga pada akhirnya, pihak jepang berhasil menangkap rakyat Singaparna dan mereka pun dimasukkan ke dalam tahanan didaerah Tasikmalaya dan di pindahkan ke Jakarta
            Kemudian, pemimpin pesantren K.H. Zainal Mustafa telah dijatuhi hukum mati dan ia pundimakankan di Ancol, dan dipindahkan ke daerah Singaparna. kegagalan yang diperoleh rakyat di bawah pimpinan K.H. Zainal Mustafa tsb, karena minimnya senjata yang mereka gunakan, sedangkan jepang mereka ttelah menggunakan senjata yang lengkap dan modern

ANAK MUDA GENERASI BANGSA"



a



0 komentar:

Posting Komentar