Kelompok 3
Beranggotakan :
Ø Adhetya Ika (01)
Ø Adi Warih (02)
Ø Aditia Wahyu (03)
Ø Angga Tri (05)
Ø Citra
Aullya (10)
Ø M. Syahroni (25)
Sikap awal rakyat terhadap kekuasaan jepang:
-Penduduk jawa barat merasa kagum terhadap kemenangan yang telah dicapai oleh pihak jepang. Sebaliknya pihak belanda jatuh dalam pandangan rakyat. Tentara jepang dipandang sebagai pembebasan dari penjajah barat, apalagi beberapa waktu membiarkan rakyat mengibarkan bendera merah putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
-Lalu lama kelamaan rakyat Indonesia disuruh menaati dan memuliakan kaisar jepang, rakyat merasa keberatan dan memberontak jepang karena keagamaanya tersinggung
Faktor yang mempengaruhi
rakyat
Singaparna
melakukan
perlawanan
yaitu
:
-Jepang
telah
berlaku
sewenang-wenang
terhadap
rakyat
-Jepang
memaksa
rakyat
singaparna
untuk
melakukan
seikeirei
(penghormatan
kepada
kaisar
jepang yang dianggap
dewa).
-Adanya
kewajiban
menyerahkan
beras
kepada
jepang
pada
setiap
panen
sebanyak
2 kwintal
-Terjadinya
penipuan
terhadap
wanita
wanita
dan
gadis
gadis
yang dijanjikan
sekolah
di
Tokyo.
Perlawanan Rakyat Singaparna:
perlawanan
Singaparna
dipimpim
oleh
K.H. Zainal
Mustafa, ia
merupakan
pemimpin
pesantren
Sukamnah
di
Singaparna,
Tasikmalaya
(Jawa
Barat). Perlawanan
dilatar
belakangi
oleh
seikeirei,
hal
tsb.
Membuat
rakyat
geram.
Pemimpin
pondok
pesantren K.H. Zainal
Mustafa melarang
masyarakat
untuk
tidak
melakukan
seikeirei,
karena
perbuatan
tersebut
sama
saja
perbuatan
yang menyekutukan
Tuhan.
Adapun upaya yang dilakukan K.H. Zainal Mustafa untuk menghindari masyarakatnya dari tindakan seikeirei yaitu dengan mempertebal keyakinan dan mengajarkan bela diri silat.
Adapun upaya yang dilakukan K.H. Zainal Mustafa untuk menghindari masyarakatnya dari tindakan seikeirei yaitu dengan mempertebal keyakinan dan mengajarkan bela diri silat.
Dengan
melihat
upaya
masyarakat
untuk
tetap
menolak
kebijakan
jepang
tersebut,
militer
jepang
pun mengambil
tindakan
tegas.
Dengan
mengirimkan
pasukannya
pada
tanggal
25 Februari
1944 untuk
menyerang
daerah
sukamnah
dan
untuk
menangkap
K.H. Zainal
Mustafa. Karena
serangan
yang mendadak
yang telah
dilakukan
oleh
militer
jepang,
maka
perang
antara
dua
pihak
tsb.
tidak
dapat
dihindarkan
lagi.
Namun, peperangan tsb, dimenangkan oleh pihak jepang, hingga
pada
akhirnya,
pihak
jepang
berhasil
menangkap
rakyat
Singaparna
dan
mereka
pun dimasukkan
ke
dalam
tahanan
didaerah
Tasikmalaya
dan
di
pindahkan
ke
Jakarta
Kemudian,
pemimpin
pesantren
K.H. Zainal
Mustafa telah
dijatuhi
hukum
mati
dan
ia pundimakankan
di
Ancol,
dan
dipindahkan
ke
daerah
Singaparna. kegagalan
yang diperoleh
rakyat
di
bawah
pimpinan
K.H. Zainal
Mustafa tsb,
karena
minimnya
senjata
yang mereka
gunakan,
sedangkan
jepang
mereka
ttelah
menggunakan
senjata
yang lengkap
dan
modern
ANAK MUDA GENERASI BANGSA"
ANAK MUDA GENERASI BANGSA"
a
0 komentar:
Posting Komentar